Pada Hari Minggu Pagi hari tanggal 27 Februari 2011 perjalanan Touring de Bromo Probolinggo dimulai dari Rumahku dengan nuansa hujan rintik- rintik menyejukkan suasana berkendara. Kita bertiga berhenti melepas lelah di tengah perjalanan dengan suasana pemandangan air terjun yang sangat indah dengan nuansa kabut yang tebal.
Setelah puas memandangi air terjun yang mempesona dan melepas lelah perjalanpun dilanjutkan menuju Gunung Bromo dengan menunggangi motor Tiger dan Mega Pro. Di tengah perjalanan hujan mulai turun dan membuat jalanan menjadi licin dan berpasir. Pasir yang menumpuk di jalan diakibatkan oleh letusan gunung Bromo masih menebal dijalan dan mengakibatkan jalanan menjadi licin. Alhasil karena licin dan pasir yang tebal motor Tigerku yang notabene mempunyai Ban yang besar menghambat laju kendaraan sehingga rantainya pun menggesek ke Ban tersebut.


Pada saat berhenti eehh gak taunya si Bromo mulai batuk-batuk, suaranya pun menggelegar dan membuat kaca di rumah bergetar dasyat. Suara sampai terdengar tiga kali yang membuat hujan air bercampur dengan debu sehingga mengotori jaket dan kendaraan kami. Walhasilpun diputuskan untuk kembali turun kebawah walaupun kami belum sampai ke puncak Bromo. Berdasar penduduk setempatpun gunung bromo ditutup untuk menjaga keamanan. Perjalanan turun kebawahpun melewati jalan berliku dan kabut yang begitu tebal. Alhamdulillah dengan restu Allah sampai di Rumah dengan mendapat pengalaman yang menarik.
Si Bromo Batuk-batuk